2 Tahapan Cara Menanam Hidroponik Dengan Media Arang Sekam
Arang sekam mempunyai banyak kegunaan baik untuk dunia pertanian ataupun industri lainnya. Biasanya arang sekam digunakan sebagai bahan pembuat kompos, penggembur tanah, bokashi, takakura, dan media semai tanaman. Selain itu, arang sekam banyak juga digunakan sebagai media tanam hidroponik karena cara menanam hidroponik dengan media arang sekam cukup mudah dan murah.
Arang sekam merupakan salah satu media tanam yang mempunyai banyak kelebihan. Selain memiliki harga yang relatif murah, arang sekam sangat mudah didapatkan, ringan, steril, serta porositnya sangat baik. Dengan kata lain, arang sekam merupakan media tanam hidroponik yang sangat baik. Jika Anda tertarik tentang cara menanam hidroponik dengan media arang sekam, langsung saja simak langkah-langkahnya sebagai berikut.
Menanam hidroponik dengan media arang sekam |
Cara Menanam Hidroponik Dengan Media Arang Sekam
Arang sekam terbuat dari pembakaran tidak sempurna atau pembakaran parsial sekam padi. Bahan baku arang sekam bisa diperoleh dari tempat-tempat penggilingan padi, bahkan di beberapa tempat mengganggap sekam padi sebagai sampah. Sekitar 20-30% sisa penggilingan padi akan dibuang dalam bentuk sekam padi.
Sebelum membahas tentang cara menanam hidroponik dengan media arang sekam hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat arang sekam untuk media tanam yang akan dipakai. Cara mebuat arang sekam cukup mudah, langsung saja simak caranya sebagai berikut:
Cara Membuat Arang Sekam
Ada beberapa cara membuat arang sekam, berikut merupakan cara membuat arang sekam yang paling sederhana dan efektif yang bisa Anda coba. Ada dua tahapan untuk membuat arang sekam, yaitu proses penyiapan alat pembakaran dan proses pembakaran sekam padi.
1. Membuat Alat Pembakaran
- Siapkan drum atau tong silinder berukuran kurang lebih 20 liter yang terbuat dari seng, almunium, besi, atau bahan lainnya yang tahan terhadap api. Kemudian hilangkan alas atau atap silinder tersebut.
- Buatlah lubang dengan diameter 10 cm pada bagian atap atau alas silinder yang tidak dibuang. Usahakan lubang tersebut berada di tengah-tengah silinder.
- Kemudian buatlah lubang pada dinding silinder menggunakan paku atau pahat dengan diameter sekitar 0,5 cm dengan jarak antar lubang sekitar 2-3 cm. Fungsi utama lubang tersebut adalah sebagai media penghantar panas dari bahan bakar ke tumpukan sekam padi, tanpa harus melakukan pembakaran langsung.
- Selanjutnya buatlah pipa seng dengan panjang 1 m dan diameter 10 cm. Masukan pipa seng tersebut kedalam lubang di atap atau alas silinder yang sebelumnya telah dibuat. Fungsi pipa seng tersebut adalah sebagai cerobong asap di dalam kamar pembakaran di silinder utama.
- Ganjal dengan paku kemudian ikat dengan kawat besi dan pastikan cerobong asap berdiri tegak dan tidak melesak ke dasar silinder utama, atau bisa juga direkatkan dengan cara di las.
Alat pembakar sekam |
2. Proses pembakaran arang sekam
- Pilihlah lokasi pembakaran diarea yang jauh dari pemukiman atau jalan, karena proses pembakaran sekam padi akan menimbulkan asap yang cukup tebal.
- Sebaiknya alas tempat pembakaran terbuat dari material yang kuat dan tahan panas, atau bisa juga dialasi dengan seng agar memudahkan pengumpulan arang sekam.
- Buatlah api unggun seukuran silinder yang telah dibuat sebelumnya. Untuk bahan bakarnya bisa menggunakan kayu bakar, daun kering, ataupun koran bekas. Setelah api menyala, tutup api tersebut dengan silinder atau tempat pembakaran yang telah dibuat.
- Tumpuk sekam padi pada ruang pembakaran di sekitar silinder yang didalamnya sudah ada api unggun. Tumpukan dibuat menggunung keatas setinggi silinder utama dengan cerobong asap tetap menyembul keluar.
- Setelah 20-30 menit atau saat tumpukan sekam padi di bagian atas mulai menghitam, naikan sekam yang masih berwarna coklat di bagian bawah ke arah atas. Lakukan terus menerus sampai sekam padi berubah menghitam atau menjadi arang.
- Setelah semua sekam menjadi arang, siram dengan air untuk menghentikan proses pembakaran. Karena, jika proses pembakaran terus dilakukan maka arang sekam akan berubah menjadi abu.
- Setelah disiram dan suhunya menurun maka arang sekam telah jadi, dan siap untuk dijadikan media tanam hidroponik.
Cara Menanam Hidroponik Dengan Media Arang Sekam
Setelah proses pembuatan arang sekam telah selesai, langsung saja menuju pokok pembahasan tentang cara menanam hidroponik dengan media arang sekam.
Berikut cara menanam hidroponik dengan media arang sekam:
Hidroponik Wick dengan botol bekas |
Alat:
- Botol plastik bekas air mineral.
- Gelas plastik bekas air mineral.
- Sumbu atau kain panel lebih bagus.
- Nutrisi/cairan hidroponik.
- Media tanam arang sekam.
Langkah-langkah cara menanam hidroponik dengan media arang sekam:
- Potong botol air mineral menjadi 2 bagian sama rata (atas dan bawah).
- Buatlah lubang di bagian atas (tutup botol) untuk memasang sumbu serta aliran udara.
- Pasang sumbu pada bagian tutup botol yang telah dilubangi.
- Masukan bagian atas botol ke dalam botol bagian bawah dengan posisi terbalik.
- Karena ini merupakan cara menanam hidroponik dengan media arang sekam, maka masukan arang sekam sebagai media tanam kedalam botol bagian atas.
- Kemudian taburkan atau masukan bibit yang akan Anda tanam kedalam media tanam.
- Siram menggunakan larutan hidroponik.
- Pada bagian bawah botol diisi dengan larutan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan tanaman.
- Letakan di tempat yang terlindung dari siraman air hujan namun tetap terpapar sinar matahari.
Cara ini bisa Anda terapkan untuk menanam tomat hidroponik, cabe hidroponik, sawi hidroponik, dan lain sebagainya. Selain sederhana, menanam hidroponik dengan cara ini sangat ekonomis karena sebagian besar alat dan bahannya menggunakan barang bekas. Bagaimana apakah Anda tertarik untuk mencoba cara menanam hidroponik dengan media arang sekam?