Cara Sukses Menanam Tomat
Budidaya – Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) merupakan salah satu tanaman budidaya yang secara umum bisa tumbuh dengan baik di dataran tinggi. Namun seiring dengan perkembangan teknologi pertanian yang semakin maju, tomat bisa juga ditanam di dataran rendah dan menengah.
Beberapa varietas yang cocok untuk dataran rendah misalnya : varietas Donna, Oval, Mirah, Intan, CLN, Ratna, Permata, Zamrud dan Arthaloka. Varietas yang hanya cocok didataran tinggi misalnya : varietas Berlian, Kada, Prestise, Royal dan Mutiara. Sementara varietas yang cocok didataran tinggi maupun dataran rendah misalnya : varietas GH2, Lady, Victory dan GH4.
Syarat Tumbuh Tanaman Tomat
Tomat
sangat baik ditanam pada tanah gembur dan kaya humus. Dengan pH antara 6,0 –
7,0. Tomat bisa tumbuh di dataran tinggi, menengah maupun dataran rendah
(tergantung jenis varietas). Temperatur idealnya 24 derajat celcius pada siang
hari dan 15 – 20 derajat celcius pada malam hari. Tanaman tomat membutuhkan
sinar matahari setidaknya 8 jam per hari dengan curah hujan berkisar antara 750
– 1250 mm/tahun.
Persiapan Lahan Budidaya Tomat
Persiapan Lahan Budidaya Tomat
Lahan
dibajak atau dicangkul supaya gembur. Kemudian dibiarkan selama kurang lebih 6
– 10 hari supaya terkena sinar matahari untuk meminimalisir serangan cendawan
patogen atau penyakit lainnya. Setelah itu buat bedengan dengan lebar 100 cm
atau disesuaikan dengan lebar mulsa. Bedengan sebaiknya dibuat memanjang dari
timur kebarat, supaya tanaman dapat tersinari matahari dengan baik.
Taburkan
dolomit jika pH tanah dibawah 6,0. Kemudian taburkan pupuk dasar yang terdiri
dari pupuk kandang, KCl, Za dan TSP. Perbandingan KCl : Za : TSP = 1:1:2. Dosis
pupuk disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah.
Pemasangan
mulsa plastik dilakukan setelah 7 – 10 hari penaburan pupuk dasar. Sebelum
pemasangan mulsa dilakukan sebaiknya bedengan dalam kondisi basah. Lubang tanam
dibuat dengan jarak 70 x 60 atau 80 x 60 cm.
Persiapan Benih dan Cara Semai Biji
Tomat
Untuk
mendapatkan hasil maksimal sebaiknya benih yang digunakan adalah benih unggul.
Varietas benih disesuaikan dengan ketinggian lahan (dataran rendah, menengah
atau dataran tinggi).
Benih
disemai dengan polybag kecil (ukuran 6 x 8 cm), bibit siap ditanam setelah
berdaun 4 -5 helai atau setelah berusia 3 sampai 4 minggu.
Sebelum
penanaman dilakukan pastikan tanah dalam kondisi basah, atau disiram terlebuh
dahulu jika tidak turun hujan. Pilihlah bibit yang sehat dan memiliki vigor
kuat. Penaman dilakukan pada sore hari, siram dengan air secukupnya setelah
penanaman selesai. Untuk menghindari serangan hama jangkrik dan meminimalisir
kematian, tutup sekitar lubang mulsa dengan tanah.
Cara Pasang Ajir/Turus Tanaman Tomat
Ajir
atau tulus sebaiknya dipasang segera setelah penanaman selesai. Jika terlambat
memasang ajir dikhawatirkan akan merusak perakaran dan dapat menyebabkan
pertumbuhan terganggu.
Cara Merawat Tanaman Tomat
Segera
lakukan penyulaman jika terdapat tanaman yang mati atau rusak. Penyiraman
dilakukan menyesuaikan dengan kondisi. Pemupukan pertamakali dilakukan pada
usia 3 – 4 minggu HST. Cara pemupukan sebaiknya dengan dikocor dan dilakukan
pada sore hari. Dosis pemupukan pertama antara 3 – 5 kg NPK/1000 tanaman. Pupuk
dilarutkan dengan air sebanyak 500 liter dan setiap pohon diberikan 500 ml
larutan. Pemupukan selanjutnya dilakukan setiap 1 minggu dengan penambahan
dosis secara berkala. Rata-rata kebutuhan pupuk per hektar adalah 80-100 kg
Urea, 350-450 kg ZA, 200-250 kg TSP dan 85-170 kg KCl.
Penyiangan
dilakukan untuk mengendalikan rumput liar dan gulma pengganggu. Selain
mengganggu tanaman, gulma liar juga bisa menjadi tanaman inang hama dan
penyakit.
Cara Perempelan Tanaman Tomat
Cara Perempelan Tanaman Tomat
Perempelan
dilakukan jika tanaman terlalu rimbun. Perempelan dilakukan untuk menjaga
kondisi lingkungan agar tidak terlalu lembab. Perempelan juga berfungsi untuk
meningkatkan produktifitas. Salah satu upaya agar tomat berbuah lebat adalah
dengan pemangkasan 3 – 4 batang tunas air paling bawah serta membuang daun-daun
tua dan berpenyakit.
Cara Mengendalikan Hama dan Penyakit
Tanaman Tomat
Beberapa
hama dan penyakit pada tanaman tomat antara lain ;
a. Hama tanaman tomat
1.
Ulat Buah (Heliothis armigera), menyerang buah tomat hingga menjadi
berlubang dan busuk.
Pengendalianya
menggunakan insektisida berbahan aktif karbosulfan, deltametrin dan
betasiflutrin.
2. Thrips,
menyerang daun muda dan menyebabkan keriting daun.
Pengendaliannya
dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin.
3. Kutu
Kebul, hama ini adalah vektor utama virus gemini yang menyebabkan penyakit
bulai.
Pengendalian
dilakukan dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamectin. Cara ini
dilakukan untuk membunuh kutu kebul sebagai vektornya, karena sampai saat ini
belum ditemukan zat kimia yang bisa mematikan virus gemini.
4. Ulat
Tanah (Agrotis ipsilon), ulatnya menyerang dan merusak tanaman
muda dengan cara memakan dan memotong batang dan tangkai daun.
Pengendalian
bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif dazomet.
5. Lalat
Buah (Bactrocera sp.), menyerang buah dengan menyuntikkan telur kedalam
buah yang akan menetas dan menjadi larva. Larva inilah yang menyebabkan buah
busuk.
Pengendalian
dapat dilakukan dengan perangkap lalat buah.
6. Kutu
Daun (Aphids), adalah hama dari jenis kutu penghisap berwarna hijau.
Seperti halnya kutu kebul, hama ini juga merupakan vektor pembawa virus.
Pengendalian
dilakukan dengan menjaga kebersihan areal budidaya dari tanaman inang.
Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan penyemprotan akarisida
berbahan aktif abamectin.
b.
Penyakit tanaman tomat
1. Busuk
daun, busuk daun disebabkan cendawan Phitophtora infestans.
Gejalanya
terdapat bercak-bercak hitam dan akhirnya menjadi kering atau busuk.
Dapat
dikendalikan dengan fungisida berbahan aktif mankozeb
2. Layu
fusarium, disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporium.
Gejala
ditandai dengan adanya tulang daun berwarna pucat, tangkai terkulai, tanaman
menjadi layu kemudian mati.
Pencegahan
dapat dilakukan dengan pemberian tricoderma pada saat pengolahan tanah dan
menggunakan benih yang tahan terhadap cendawan ini.
3. Layu
bakteri (Pseudomonas solanacearum).
Gejalanya
terlihat jika pucuk tanaman layu atau daun tua menguning. Jika batang dipotong
akan terlihat cairan berwarna susu seperti lendir.
Pengendalian
bisa dilakukan dengan melakukan pergiliran tanaman bukan sejenis dan
menggunakan benih yang tahan terhadap bakteri.
4. Mosaik,
penyakit mosaik ditandai dengan adanya warna seperti mosaik pada daun.
Pengendalian
dengan cara mencabut dan membakar tanaman yang terserang agar tidak menular.
5. Busuk
Buah, Ada dua macam cendawan penyebab busuk buah pada tomat. Yang pertama
penyakit busuk buah pada tomat disebabkan oleh cendawan Thanatephorus
cucumeris. Yang kedua disebabkan oleh cendawan Colletotrichum coccodes.
Pengendalian dilakukan dengan pergantian tanaman, menjaga kebersihan dan membuang serta memusnahkan buah yang terserang. Penyemprotan fungisida dilakukan jika serangan parah, dengan menggunakan fungisida berbahan aktif mankozeb atau kaptafol.
Pengendalian dilakukan dengan pergantian tanaman, menjaga kebersihan dan membuang serta memusnahkan buah yang terserang. Penyemprotan fungisida dilakukan jika serangan parah, dengan menggunakan fungisida berbahan aktif mankozeb atau kaptafol.
6. Bercak
Daun, disebabkan oleh cendawan Cercospora capsici, pada daun yang terserang
terdapat bintik-bintik bulat dan berwarna hitam kecoklatan. Lama kelamaan daun
menguning dan akhirnya rontok.
Pengendalian
dilakukan dengan membuang dan memusnahkan bagian yang terserang serta dengan
penyemprotan fungisida.
7. Tomato
Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV) Atau virus kuning-keriting pada daun,
seperti halnya keriting bule pada tanaman cabe.
Tanaman
yang terinfeksi akan terlihat gejala daun muda mengkerut atau keriting dan
berwarna kuning. Sedangkan pada daun tua tidak mengalami penyusutan. Vektor
utama virus ini adalah kutu kebul.
Pengendalian selanjutnya adalah dengan mengendalikan kutu kebul sebagai vektornya. Kutu kebul dapat diatasi dengan penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin.
Pengendalian selanjutnya adalah dengan mengendalikan kutu kebul sebagai vektornya. Kutu kebul dapat diatasi dengan penyemprotan akarisida berbahan aktif abamectin.
Waktu dan Cara Panen Tomat
Panen
dapat dilakukan jika buah sudah matang, atau dapat juga dipanen saat buah masih
berwarna hijau. Biasanya usia 2,5 – 3 bulan HST buah tomat sudah bisa dipanen
sesuai dengan varietas. Karena setiap varietas memiliki waktu panen yang
berbeda-beda. Panen dilakukan setiap 2-3 hari dan dalam satu musim bisa dipanen
hingga 10-15 kali, tergantung kondisi tanaman. Semoga bermanfaat… salam
mitalom.